Pages

Wednesday 4 August 2021

Rumah Mbah Kakung Dijual.

Mbak Lona bilang kostan bakal dijual. Terus bilang lagi udah ada yang beli. Tercekat. Tapi nggak bisa ngapa-ngapain. Dari awal makhluk itu minta ganti nama, aku tau kalau ini bakal terjadi. Mbah Uti belum meninggal, tapi peninggalan Mbah Kakung sudah dijual.

 

Teringat waktu Mbah Kakung bilang “anak putuku, tak sangoni lemah, omah karo kost-kostan dinggo urip” sekarang sudah terjual. Sakit, dan pedih. Banyak kenangan disana, sekarang untuk kembali ke kampung pun dadaku terasa sakit. Berpikir akan masuk kedalam rumah itu lagi, tahu bahwa disamping rumah bukan lagi punya Mbah Kakung pun terasa menyakitkan.

 

Hancur rasanya, maaf Mbah Kakung, cucumu tidak bisa mempertahankan rumah yang kau wasiatkan, maafkan aku Mbah.

 

Betapa sakitnya hidup dirumah yang omonganmu tidak didengar, perasaanmu tidak valid, apapun yang kami katakan atau rasakan tidak diindahkan. Aku berharap semoga bisa segera mempunyai cukup uang untuk membeli kembali milik Mbak Kakung.

 

Sabar ya Mbah, tunggu aku sama Mbak Lona cari duit dulu ya, nanti aku ambil lagi rumahnya. Aku sayang Mbah Kakung.

No comments:

Post a Comment